Friday, May 10, 2013

Tips membuat cerita (versi sendiri)

Ada beberapa orang yang nanya, "Huda, kok bisa sih kamu bikin cerita kaya gitu? Kreatif gitu loh.". Sebenernya ga ada rahasianya sama sekali, dan aku yakin semua pasti bisa bikin cerita ga kalah bagusnya sama aku. Atau bahkan jauh lebih bagus. Nih, ada tipsnya: Sebelum Membuat Cerita 1. Jangan terburu-buru Santai aja, walaupun udah pengen banget bikin cerita (tapi ide ga dapet-dapet), tetap santai. Baca buku atau artikel-artikel di internet bisa menjadi sumber inspirasi. Jadi, untuk apa terburu-buru untuk bikin cerita? 2. Cari referensi/inspirasi sebanyak-banyaknya Inspirasi bisa didapatkan dimana saja. Percay

Wednesday, May 8, 2013

This Little Town.. Part 7

"Apa yang kau lakukan? Sangat tidak adil jika kau menghalangiku dengan cara seperti ini dan kau tahu itu!" Bentakku pada Alexander.  "Hei, tenang, sobat." dia menjawab bentakkan-ku tanpa ada emosi di wajahnya. Bahkan, dia terlihat sangat santai. " Aku tidak akan menghalangimu mencari informasi-informasi untuk mengetahui masa lalu, dan alasan untuk menangkapku. Karena aku tidak suka bermain dengan cara itu"  "Kalau begitu, lebih baik kau menyingkir dari sini dan biarkan aku bekerja dengan caraku!" kataku, masih membentak.  "Tidak secepat itu" jawab Alexander sambil mengambil sebuah kertas dan melam

This Little Town.. Part 6

Setelah aku membaca surat itu, segera aku merogoh sakunya. Tapi sayang, Psikopat itu terlalu cerdas. Dia sudah mengambilnya. "Jelas, dia tidak ingin semua ini menjadi terlalu mudah" gumamku. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara sirine ambulans dari kejauhan. Segera aku dan Karen segera menyuruh orang-orang untuk minggir dan memberi ruang untuk orang yg wajahnya tersiram air raksa ini. Ambulans berhenti tepat di hadapanku, setelah menjawab beberapa pertanyaan dari petugas ambulans, aku dan Karen bergegas pulang. "Bagaimana dia bisa bergerak begitu cepat? Maksudku, mengambil dompetnya dan menyiramnya de

This Little Town.. Part 5

Setelah aku membaca surat itu, segera aku merogoh sakunya. Tapi sayang, Psikopat itu terlalu cerdas. Dia sudah mengambilnya. "Jelas, dia tidak ingin semua ini menjadi terlalu mudah" gumamku. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara sirine ambulans dari kejauhan. Segera aku dan Karen segera menyuruh orang-orang untuk minggir dan memberi ruang untuk orang yg wajahnya tersiram air raksa ini. Ambulans berhenti tepat di hadapanku, setelah menjawab beberapa pertanyaan dari petugas ambulans, aku dan Karen bergegas pulang. "Bagaimana dia bisa bergerak begitu cepat? Maksudku, mengambil dompetnya dan menyiramnya den

This Little Town.. Part 4

"A.. Alexander Black?" tanyaku terbata-bata. "Ya, perkenalkan" jawabnya sambil tertawa aneh seperti tokoh joker dalam film Batman. "Apa yg kau mau? Dan apa motifmu membunuh mereka?" tanyaku sebisa mungkin untuk tenang. "Aku hanya seseorang yg menginginkan kesenangan dan tantangan. Motifku? Hmmm, balas dendam?" jawabnya dengan cara yg sedikit aneh. Setiap kali ada jeda di antara perkataannya, dia menjilat bibirnya. "Balas dendam? Untuk apa?" tanyaku. Dia tidak menjawabnya. Tetapi dia memberiku map berwarna hijau transparan dan ada beberapa kertas di dalamnya. "Baiklah, kau tidak mau menjawabnya. Tetapi apa hubu

This Little Town.. Part 3

Siang itu, aku dan Karen langsung menuju ke tempat di mana orang-orang hilang dan tempat di mana orang-orang dibunuh. Dari semua tempat yg kami kunjungi, ada satu kejanggalan yg tidak pernah kutemui sebelumnya. Psikopat ini bermain dengan sangat bersih. Tak ada bukti dan tak ada sesuatu yg bisa dijadikan bukti. Jelas, jarang orang-orang bisa melakukan kejahatan sebersih ini. "Ayolah Scott, masa tidak ada barang yg mencurigakan sama sekali?" tanya Karen. "Tidak. Tidak ada sama sekali. Sidik jari atau apapun! Semuanya tidak dapat kutemukan!" jawabku sambil menggebrak meja. Tiba-tiba, aku mendapatkan sebuah ide.

This Little Town.. Part 2

Aku pulang ke apartemenku dan meneliti berkas psikopat itu. Aku masih tidak mengerti, pihak rumah sakit jiwa itu tidak menulis data ini dengan lengkap. "Hey, jangan hanya bergantung pada kasus Alexander black itu saja. Ingat, masih ada beberapa keluarga yg meninggal dan yg hilang. Sekarang pilih, mana yg akan kamu kerjakan dan yg mana yg akan kamu berikan pada orang lain?" Karen mengingakanku. "Aku tidak tahu" jawabku singkat. "Oke, mungkin kamu perlu waktu" katanya sambil mengelus rambutku dan lalu keluar dari apartemenku. Waktu sudah menunjukkan jam 10 tepat dan tiba-tiba aku merasa lapar. Berhubung besok